Senin, 23 Februari 2015

PENATAAN SANGGUL TIMPUS

Perkembangan zaman sangat mempengaruhi hilangnya perhatian publik terhadap sanggul daerah yang pada dasarnya sanggul daerah adalah salah satu budaya INDONESIA yang harus dilestarikan. Untuk itu saya perkenalkan kembali salah satu sanggul daerah dari SUMATRA UTARA yang diwakili sanggul daerah BATAK TOBA, semoga dengan ini kita semua dapat mengetahui sangat banyak budaya kita yang harus diketahui, mudah-mudahan kedepannya ada temuan baru untuk memodifikasi sanggul daerah sehingga tampil menarik dapat bersaing dengan sanggul modern, so ciri khas daerah tidak menghilang, paling tidak digunakan untuk acara resmi jadi tidak menghilang begitu saja semua.

Tahukah kamu !...
Bagi kaum wanita Batak menata rambut sangat penting menurut mereka karena semakin panjang rambutnya mereka mempunyai kelebihan dari wanita lain. Bagi orang Batak semakin panjang rambutnya mereka merasa mempunyai kelebihan dari wanita lain. Rambut yang panjang tersebut harus di sanggul yang disebut dengan siporhot. Jika seorang wanita Batak membiarkan rambutnya terurai dan tidak ditata, ia akan menjadi bahan pembicaraan di tengah masyarakat atau dianggap sebagai wanita pemalas. Seorang wanita Batak sangat memperhatikan cara menata rambutnya dengan baik karena melalui penataan rambut akan terkesan bagaimana kepribadian seseorang dalam bertindak. Dalam salah satu peribahasa Batak disebutkan bahwa Soripada na bisuk do ina na boi mangaramoti busanana, yang artinya “Tuan putri yang bijaksana adalah ibu yang dapat bertanggung jawab dalam keluarganya”. Ungkapan ini mendorong wanita Batak agar bertindak aktif, dinamis, cepat, tepat dan bijaksana. Oleh karena itu, penampilan dalam berhias pun harus disesuaikan agar praktis dalam menata rambut.

Nah, semua ciri khas itu terjadi karena ada dasarnya, untuk itu perlu diketahui lebih banyak lagi tentang budaya kita yang masih perlu dilestarikan, semoga bermanfaat


Contoh sanggul Timpus (Batak Toba)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar